Prodi Desain Mode – Polimedia Jakarta


Ecstatic Structure – Inka Badzlina
Ecstatic Structure – Inka Badzlina
Pengantar Karya:
Ecstatic Structure ini merupakan konsep busana yang diambil dari Flyover Antapani yang berlokasi di Bandung yang memiliki konsep yaitu dengan menggunakan corrugated steel plate dan timbunan ringan. Memiliki keunggulan dari segi tampilannya, flyover ini menggunakan seni mural, mozaik keramik dan mirror stainless yang di desain oleh pelukis asbtrak bernama John Martono. Dengan segala keunikan serta keindahannya terciptalah konsep busana ready to wear menggunakan style Arty Casual, dengan Pop Art Look. Menggunakan siluet H dengan warna-warna primer, sekunder, dan warna monokrom yang menggambarkan sisi kebahagiaan serta keindahan dari Flyover Antapani Bandung ini. Untuk menggambarkan detail flyover tersebut menggunakan teknik quilting, printing dan sashiko, dimana quilting menggambarkan baja bergelombang, printing menggambarkan mural, serta sashiko menggambarkan mirror stainless.

UNITY OF CONSTRUCTION – Usup
UNITY OF CONSTRUCTION – Usup
Pengantar Karya:
Terispirasi dari masjid agung sang cipta rasa (cirebon). Yang mana masjid tersebut peninggalan wali songo dengan mengutamakan soko guru sebagai pondasi utama dari masjid samg cipta rasa,yang mana soko guru tersebut mengandung arti dan filososi,soko guru terdiri dari 12 tiang dan tiang yang paling sakral bernama soko tatal yang mana soko tatal tersebut sengaja dibuat oleh sunan gunung jati sebagai perlambangan 3 amanat.dari karya yang berjudul unity of construction mengambil detail yaitu pattern magic yang mana teknik tersebut berasal dari jepang,teknik tersebut diambil karna bngunan masjid sang cipta rasa yang saling tumpang tindih dan terikat satu sama lain,warna yang digunakan yaitu warna monocrom coklat tang mana warna asli dari tiang tersebut.menggunakan bahan dari serat pisang yang mana bahan tersebut diambil dari sifat masjid tersebut yang keseluruhan dari alam dan pembersih dari tiang tersebut menggunakan serat pisang,karya tersebut menggunakan celana sirwal yang mna celana tersebut perlambangan dari islam tentang batas aurat laki-laki.

Conquering Nature – Nadya Savara
Conquering Nature – Nadya Savara
Pengantar Karya:
Look ini terinspirasi dari Kampung Bena, karena kampung tersebut memiliki keunikan atau kekhasan yang berbeda dari kampung lainnya, yaitu apabila kita melihat kampung Bena dari ketinggian, kampung ini menyerupai sebuah kapal atau perahu dengan dua baris rumah adat yang saling berhadap-hadapan. Masyarakat percaya bahwa perahu adalah sarana bagi arwah menuju tempat tinggal di alam bakah, bentukan perahu ini juga mencerminkan sifat kerjasama, gotong royong, dan simbol kerja keras yang diajarkan oleh leluhur mereka dalam menaklukan alam, mengarungi lautan, hingga akhirnya tiba di Bena.
Selain itu, struktur permukaan lahan yang memiliki 9 undakan dan disetiap undakannya memiliki suku – suku yang berbeda. Kampung Bena memiliki 9 suku berbeda yang hidup harmonis dalam satu kampung.

PRECSATEN – Faradilla armyko kalnash
PRECSATEN – Faradilla armyko kalnash
Pengantar Karya:
Desain dengan dominasi warna coklat ini memiliki konsep yang terinsipirasi dari sebuah bangunan Masjid Tiban yang ternyata adalah sebuah bangunan Pondok Pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri ‘Asali Fadlaailir Rahmah. Didirikan sejak tahun 1978 masjid ini memiliki nama yang berarti “Lautan Madu” nama tersebut diberikan atas interior bangunan yang didominasi oleh turunan warna coklat keemasan. Bangunan ini juga memiliki banyak kubah runcing hingga setengah lingkaran. Bangunan ini tidak didirikan oleh seseorang yang ahli dalam ilmu arsitektur namun murni hanya dengan doa istikharah. Koleksi ini diberi nama “PRECSATEN” yang memiliki arti Preppy Classic dan Ten yang berarti madu. Perpaduan tampilan preppy yang simpel dan bentukan yang tetap memiliki ciri khas dengan sentuhan ragam hias pada bagian lengan menggunakan teknik stitching

SasakalAwi – Mutiara Fania
SasakalAwi – Mutiara Fania
Pengantar Karya:
SasakalAwi adalah koleksi yang terinspirasi dari Wayang Bambu Bogor. SasakalAwi diambil dari kata “Sasakala” yang artinya legenda dan “Awi” yang berarti bambu. Style yang digunakan yaitu Art Casual Style dengan pencampuran Warrior look. Wayang Bambu Bogor adalah wayang yang pertmakali ditemukan oleh Ki Drajat Iskandar di Bogor dan telah disahkan oleh Ketua PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia). Wayang Bambu berkembang di daerah Kampung Cijahe, Kelurahan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat. Wayang bambu terbuat dari 95% bambu dan 5% pernak-pernik. Wayang Bambu juga dikenal dengan sebutan Wayang Awi.
Sebagian besar bagian yang digunakan adalah ati bambu karena lebih lentur, selain itu digunakan inti bambu dan ranting bambu. Pembeda dengan wayang lainnya, selain penggunaan bambu, wayang ini di bagian badan juga terdapat bambu berbentuk pipa yang dapat dinaik-turunkan yang memberi efek bernafas pada wayang, bambu pada bagian wajah dan badan sebagian besar dibuat dengan teknik anyaman. Karakter Gatot Kaca pada Wayang Bambu terkenal legendaris karena termasuk karakter wayang senior yang diimplementasikan dalam bentuk Wayang Bambu.

Serendipity the Red – Wahyu Frida Ariestiani
Serendipity the Red – Wahyu Frida Ariestiani
Pengantar Karya:
Merupakan karya busana siap pakai yang diilhami dari bunga kamboja. Desain ini memiliki representasi bunga kamboja pada bentuk lengan tegak sedikit meruncing serta bentuk celana yang bertumpuk, menggunakan detail crochet stilasi bunga sebagai simbol bunga kamboja merah serta penggunaan selendang yang menjuntai merepresentasikan busana yang biasanya dipakai dalam upacara ataupun sembahyang digunakan oleh masyarakat Bali.

RESPECTURE – Vanensa Natalia
RESPECTURE – Vanensa Natalia
Pengantar Karya:
Respecture’ yang artinya penghargaan terhadap alam. Koleksi ini terinspirasi dari ‘Khombow’ sebuah lukisan kulit kayu tradisional asal Sentani Papua. Lukisan yang dijadikan inspirasi yaitu lukisan kino dan lukisan fuow. Lukisan kino bermakna manusia dalam memanfaatkan kekayaan alam harus sesuai kebutuhan saja. Lukisan fuow bermakna kehidupan harmonis antar sesama manusia dan alamnya.Khombow dahulunya dipakai sebagai busana pada kegiatan tertentu seperti ritual atau upacara adat.
Koleksi ini merupakan busana wanita Ready to wear. Dengan look Eclectic ditujukan untuk wanita modern dan generasi muda yang menghargai budaya dan alamnya sebagaimana ia mengapresiasi keindahan tubuhnya sebagai seorang wanita.

Art’ Agile – Cici Fauziah
Art’ Agile – Cici Fauziah
Pengantar Karya:
Burung dara mahkota oleh masyarakat Papua sering disebut dengan nama mambruk victoria, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan “victoria”. Mambruk victoria merupakan jenis burung endemik Papua. Burung dara mahkota victoria atau mambruk victoria (Goura victoria) merupakan jenis mambruk yang paling mudah dibedakan dengan melihat bulu-bulu pada mahkotanya. Ujung bulu mahkotanya pada mambruk victoria berwarna biru bercampur abu-abu dan putih serta ditengahnya terdapat corak seperti mata (bulatan kecil yang disebut occeli) dengan bentuk mahkota yang berdiri tegak, pipih, dan lebar menyerupai kipas. Burung jantan dan burung betina mambruk victoria dapat dibedakan dari bentuk tubuh yang agak membulat, sedangkan pada burung betina memiliki bentuk tubuh yang memanjang.

KARUPIRUPIAN – Fanisa Umar Assegaf
KARUPIRUPIAN – Fanisa Umar Assegaf
Pengantar Karya:
Warna kapur putih yang khas dan bentukan yang memadukan tiga budaya yaitu Islam, Hindu dan Cina. Membuat busana siap pakai yang berjudul “KARUPIRUPIAN” yang diambil dari Bahasa Cirebon yaitu “Keberagaman” dengan style feminine casual dan arty look.

DUALISM – Angel Fortune
DUALISM – Angel Fortune
Pengantar Karya:
Mengambil konsep dari Warok Ponorogo dengan judul “Dualism” . Warok yang karakternya bertolak belakang anatar wujud dan sifat. Warok adalah pengawal kerajaan Ponorogo yang memiliki perawakan yang menyeramkan dan memiliki ilmu sakti. Namun sifat warok bertolak belakang antara wujud dan sifat, sifatnya yang baik dan senang menolong, seringkali dipersepsikan buruk oleh masyarakat. Dari wujud dan sifat Warok maka terciptalah konsep busana ready to wear dengan menggunakan Style Arty Casual, dan Japanese Look . Dan juga menggunakan A silhouette dengan mengangkat warna kebesaran Warok yaitu merah yang berarti berani, hitam berarti tangguh, dan putih berarti suci. Dengan detail rope, pleats, fringe, paneling dan juga Hand painting dengan motif brush. Details rope yang menggambarkan usus-ususan yang dikenakan dipinggang sang Warok, Belt pleats yang menggambarkan kain wiru, fringe yang menggambarkan bulu pada badan Warok, dan juga hand painting yang menggambarkan ketegasan wajah Warok.